matahari yang tak akan pernah bisa dibeli

menuliskan kejujuran dalam setiap detak kehidupan yang sudah diberikan Tuhan sesungguhnya (bagiku) bukan hal ‘buang-buang waktu’. mungkin ianya tidak mengundang kemewahan. mungkin ianya tidak sertamerta mewajahkan kesejahteraan, ketenaran, keberlimpahan. mungkin ianya butuh proses yang jauh lebih panjang dan itu pun berbeda antara satu dengan lain orang. tapi, pernahkah terpikir olehmu apa yang ditawarkannya nanti di depan? menurutmu akan bisa dengan mudah ditukar dengan uang?

menafaskan kejujuran di sepanjang detak kehidupan yang sudah diberikan Tuhan memang (kuakui) bukan perkara gampang. namun, apakah kemustahilan lantas boleh jadi pembenaran untuk menghilangkannya dari apa yang kau sebut-sebut sebagai Cerah Peradaban?

Nak, semua yang kau hasilkan dari jerihpayahmu sendiri, meski itu nyaris membuatmu kehilangan kewarasan meski itu tak terlihat ‘cantik’, akan menjadikanmu memiliki matahari, sesuatu yang tak akan pernah bisa dibeli 🙂

Leave a comment